Implementasi Metode Line Balancing dan Motion Study untuk Meningkatkan Produktivitas Lini Produksi Spring Bed

Muhamad Soleh, Yuliyanti Dian Pratiwi, Warso Warso

Sari


Kurangnya kemampuan UKM dalam melakukan efisiensi dan merencanakan proses produksi yang efektif menyebabkan tingginya biaya produksi dan lama waktu produksi, sehingga UKM Indonesia kalah saing dari segi harga produk dan kemampuan memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini juga dialami oleh perusahaan manufaktur yang memproduksi springbed yang ada di Kabupaten Banyumas dimana masih banyaknya ketidak efisienan dalam produksi menyebabkan perusahaan tidak bisa meningkatkan kapasitas produksinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi letak permasalahan yang dimiliki perusahaan dan memberikan rekomendasi perbaikannya. Metode line balancing digunakan untuk mengurangi bottleneck yang menghambat lini produski menghasilkan output yang lebih banyak. Sedangkan motion study digunakan untuk menganalisis aktivitas yang tidak efektif yang memperlama proses produksi.  Hasil penelitian menunjukkan terjadi bottleneck pada stasiun matlas. penyeimbangan lini produksi dilakukan dan menghasilkan efisiensi lini produksi 76 % dan balance delay 24%. Dari analisa Motion Study diketahaui aktivitas yang kurang efektif yaitu waktu istirahat (R), mengambil/ menjangkau (TE) dan membawa (TL). Aktivitas tersebut dapat dikurangi dengan memperbaiki Layout stasiun kerja tersebut. Hasilnya terdapat pengurangan waktu proses sebesar 95,85 sec jadi total waktu produksi menjadi 8,11 menit. Kemudian nilai line eficiency menjadi 83,86 % dan nilai balance delay sebesar 16,14%. Kata kunci: bottleneck, line Balancing, Motion study, spring bed, UKM Abstract The lack of SMEs ability to conduct efficient and effective production plan processes causes high production costs and long production times. It makes Indonesian SMEs lose competitiveness in terms of product prices and the ability to meet consumer needs. This is also experienced by manufacturing companies that produce spring beds in Banyumas Regency where there are still many inefficiencies in production causing the company to be unable to increase its production capacity. This study aims to find the company's problems and provide recommendations for improvement. We use the Line balancing method to cut bottlenecks that prevent production lines from producing more output. Meanwhile, we use motion study to analyze ineffective activities that prolong the production process. The results showed that there was a bottleneck at the Matlas station. Line balancing implementation resulted in line efficiency of 76% and a balance delay of 24%. From the analysis of the Motion Study, it is known that the activities that are less effective are resting time (R), take/reach (TE), and carry (TL). We improve the layout of the workstation to reduce the ineffective activities. The result is a reduction in the processing time of 95.85 sec so the total production time is 8.11 minutes. Then the line efficiency value becomes 83.86% and the balance delay value is 16.14%. Keywords: bottleneck, line Balancing, Motion study, spring bed, SMEs

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anggraeni, F. D., Hardjanto, I., Hayat, A. (2013). Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Umkm) Melalui Fasilitasi Pihak Eksternal Dan Potensi Internal. Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 6, Hal. 1286-1295.

Etty, P.L., (2010). Penguatan Ekonomi Industri Kecil dan Menengah Melalui Platform Klaster Industri. Jurnal Organisasi dan Manajemen, Volume 6, Nomor 2, September 2010, 146-157.

Azwir, H. H., Pratomo, H. W. (2017). Implementasi Line Balancing untuk Peningkatan Efisiensi di Line Welding Studi Kasus: PT X. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 15, No. 1.

Barnes, R. M. 1980. Motion and Time Study, Design and Measurement of Work. New York: John Willey & Sons.

Djunaidi, M., Angga. (2017). Analisis keseimbangan lintasan (Line Balancing) pada proses perakitan body bus pada karoseri guna meningkatkan efisiensi lintasan. Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 5, No 2.

Floratiara , D, S., Priadythama, Ilham. (2017). Analisa Line Efficiency pada proses Assembly produk F-25TGU pada Business Unit Fan pada PT Panasonic Manufacture Indonesia. Seminar dan Konferensi Nasional IDEC 2017.

Gaspersz, Vincent. (2004). Production Planning and Inventory Control, Cetakan Keempat. Jakarta: Gramedia.

Hidayat, H.A., Farah, Alfa. (2015). Dampak Liberalisasi Perdagangan Terhadap Kinerja Industri Manufaktur di Indonesia (Pendekatan Structure-Conduct-Performance). Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume XVIII, No. 1.

Mazduber, Sumon .(2014). Productivity Improvement Readymade Garments Industry a Case Study. Departement of Industrial and production engineering Thesis for: Master in Advanced Engineering Management, Bangladesh University of Engineering and Technology Dhaka, Bangladesh.

Rangare, Minakshi dan Arun, Buneria .(2014). Assembly Line Balancing In Eicher Group Trucktor Using Future Factory Concept. International Journal of Application or Innovation in Engineering & Management (IJAIEM), Volume 3, Issue 12, December 2014

Sugeng, Margono dan Ari, S. (2017). Meningkatkan kapasitas produksi line rear axle assy dengan metode line balancing di PT XYZ. Bina Teknika, Volume 12, Nomor 1, Edisi Juni 2016, Hal. 31-40.

Sitohang, E. P. , Norita, Defi. (2015). Analisa Gerak dan Waktu Kerja, Sampel Inkubasi Teh Botol Sosro Kemasan Kotak. Jurnal PASTI Volume IX No 1, 83 – 101

Suputra, I. G. N. O,. (2011). Penjadwalan Proyek dengan Precedence Diagram Method (PDM) Dan Ranked Position Weight Method (RPWM)

Sutalaksana, Iftikar Z. (2006), Teknik Tata Cara Kerja. Laboratorium Tata Cara Kerja & Ergonomi, Departemen Teknik Industri ITB, Bandung.

Wisnuadi, A, R dan Fakhrina, Fahma 2017. Analisis tidak terpenuhinya target output produksi chanel 7 pada proses permesinan di PT. SKF Indonesia. Jurusan Teknik Industri Universitas Negeri Surakarta. Seminar dan Konferensi Nasional IDEC 2017


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.