Analisis Tingkat Kerusakan (Severity Level) Sebagai Metode Tambahan Dalam Pengukuran Korona Isolator PLTU Jawa Tengah 2 Adipala OMU

Syauqie Robbani M.N., Fitrizawati Fitrizawati, Utis Sutisna

Sari


Pembangkit listrik merupakan produsen energi listrik yang menghasilkan listrik dengan kapasitas tegangan tertentu untuk selanjutnya di salurkan melalui jaringan transmisi. Salah satu komponen untuk menjamin kehandalan penyaluran daya adalah isolator. Isolator jaringan tenaga listrik merupakan alat pemisah antara fasa dengan fasa ataupun pemisah antara fasa dengan tanah (ground). Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan fungsi isolator yang bekerja menahan tegangan ekstra tinggi adalah “flashover” akibat korona karena dipicu oleh suhu dan kelembapan. Ambang batas intensitas korona (count) diambil dengan mengacu pada Buku Pedoman Pemeliharaan dan Asesmen Kondisi Peralatan Sistem Tenaga, dengan nilai Low (< 1000 countrate/min), Medium (1000 – 5000 countrate/min) dan High (> 5000 countrate/min). Dalam penelitian ini analisis dilakukan menggunakan kamera CoroCAM 6D dengan menggabungkan metode pengukuran korona secara kuantitatif atau countrate dengan metode tambahan kualitatif berupa tingkat kerusakan. Secara implementasinya, pengukuran menggunakan kedua metode tersebut tidak hanya melihat dari besarnya nilai korona tetapi memperhatikan juga pola citra dan arc yang muncul pada saat pengukuran korona. Dengan ditambahnya metode pengukuran korona berupa tingkat kerusakan, maka hasil pengukuran yang di dapat bisa lebih tepat sasaran serta dapat memberikan rekomendasi pemeliharaan dan perbaikan yang lebih optimal. Jadi dengan ditambahkan metode tingkat kerusakan bisa mengurangi durasi penghentian operasi atau penyaluran daya listrik pembangkit.Kata kunci : Isolator, korona, tingkat kerusakan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Rakman, Alief 2020 “Sistem Tenaga Listrik di Indonesia”. Diakses pada https://rakhman.net/electrical-id/sistem-tenaga-listrik/ pada 21 November 2020 pukul 10.30

Suswanto, Daman. 2009 “Sistim Distribusi Tenaga Listrik”. Padang: Universitas Negeri Padang

_________, 2010, SK DIR 113/114.K.DIR.2010 Buku Pedoman Operasi dan Pemeliharaan GISTET. PT. PLN (Persero). Jakarta, Indonesia

HwanChoi, Dong dkk “Corona Discharge Detection and Confirmation Method Using Ultraviolet Camera” Korea: International Journal of Engineering & Technology. 2018.

Yeh Wang, Chie dkk “The Corona Inspection of Ceramic Insulator by Ultraviolet Imaging Method” China: International Journal of Sains & Technology. 2012

Supriyanto, 2015 “Gas Insulated Switchgear”. Diakses pada http://blog.unnes.ac.id/antosupri/gas-insulated-switchgear-gis/ pada 21 November pukul 08.10

Kurnaen, Jemjem dkk, 2014 “Buku Pedoman Pemeliharaan SUTT-SUTET PT. PLN Persero”. Jakarta

_________, 2005. IEEE Std. 957. IEEE Guide for Cleaning Insulators. New York, USA

Steven, Rudy Simon 2008 “Pengaruh Polutan Terhadap Tahanan Permukaan Isolator Epoxy Resin”

_________, 2000. IEC 60270. High Voltage Test Techinque – Partial Discharge Measurements. Geneva, Switzerland

_________, 2011. IEC 60479-4, ed. 2.0 Flashover. Geneva, Switzerland

Yandri, Valdi Rizki, Nurhatisyah, 2012 “Fenomena Flashover Akibat Arus Bocor Pada Isolator Keramik Dan Resin Epoxy”. Padang: Politeknik Universitas Andalas


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.