Analisa Koordinasi Relay Proteksi Dengan Recloser Pada Penyulang Purbalingga 05 Di PT. PLN (Persero) Rayon Purbalingga
Sari
Sistem proteksi pada saluran distribusi mempunyai peranan sangat penting untuk menjamin kontinuitas dan keandalan sistem penyaluran tenaga listrik. Untuk mengurangi dampak saat terjadi gangguan dalam proses penyaluran tenaga listrik berupa gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah, antar fasa, dua fasa ke tanah, tiga fasa, dan tiga fasa ke tanah,diperlukan peralatan proteksi yang dapat berkoordinasi dengan baik sesuai dengan standar.Kegagalan koordinasi menyebabkan terganggunya sistem penyaluran tenaga listrik yang merugikan konsumen maupun pihak PLN. Seperti yang terjadi pada Relay PMT penyulang PBG05dengan Recloser PBG05.062. Akibat setting yang yang belum tepat pada setelan arus kerja (Iset) Relay GFR pada PMT (2580 A) dengan instataneous OCR (1200 A ) pada Recloser dan instantaneous GFR (900 A). Berdasarkan analisa dengan software ETAP v12.6.0 didapat hasil berupa grafik koordinasi kerja antara PMT PBG 05 dengan Recloser PBG 05.062 terdapat perpotongan yang menyebabkan kegagalan koordinasi kerja.Perpotongan kurva setting dan perbedaan sensitivitas kerja dari pengaman mengakibatkan kegagalan koordinasi saat terjadi gangguan. Setelah dilakukan perubahan konfigurasi jaringan dengan pelimpahan sebagian jaringan ke penyulang lain serta penyetelan ulang pada RelayRecloser didapatkan hasil koordinasi yang lebih baik dan sesuai standar. Pengecekan setelan proteksi secara berkala dengan analisa koordinasi dan disesuaikan dengan perubahan konfigurasi serta penambahan beban perlu dilakukan agar tidak terjadi kegagalan koordinasi.Kata Kunci : arus hubung singkat, Relay arus lebih, koordinasi
Teks Lengkap:
PDFRefbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.