Sari
Abstraksi Pengolahan kacang tanah saat ini bermacam-macam, salah satunya adalah diolah menjadi bahan campuran untuk membuat sambal atau biasa dikenal sambal kacang. Dalam pengolahanya saat ini, sebagian besar masih menggunakan metode penumbukan manual akan tetapi jika kapasitas kebutuhan produksi semakin banyak maka akan menguras tenaga dan waktu yang lebih banyak dikarenakan terbatasnya tenaga kerja. Tujuan dari peracangan alat ini, diharapkan dapat membantu meningkatkan efisiensi tenaga dan waktu yang digunakan dalam proses produksi sambal kacang. Dalam perancangan alat ini didapatkan hasil bahwa poros terdiri dari 2 unit dengan diameter terbebani pada ukuran 14 mm dan 33 mm berbahan ST41. Sistem transmisi menggunakan 4 buah puli berukuran 3 inch sejumlah 2 unit, 10 inch dan 12 inch dihubungkan dengan v-belt A57 dan v-belt A68, rangka menggunakan besi siku berukuran 50 x 50 mm dan motoran yang digunakan memiliki daya sebesar 0,25 HP. Hasil penumbukan manual pada penelitian ini dilakukan 3 kali penumbukan dengan kapasitas 1/4 kg dan rata-rata waktu yang ditempuh untuk menghasilkan kehalusan tertentu yang diharapkan selama 16 menit 26 detik, sedangkan penumbukan menggunakan mesin dengan kapasitas percobaan yang sama memerlukan waktu rata-rata sampai kehalusan yang diharapkan yaitu selama 13 menit 06 detik. Sehingga dari perancangan ini meningkatkan 20% waktu lebih cepat dan tenaga yang dibutuhkan lebih sedikit karena hanya sebagai pengawasan alat saat beroperasi.. Kata kunci: desain manufaktur, kacang tanah, penumbuk AbstractionProcessing of peanuts currently varies, one of which is processed into a mixture of ingredients to make chili sauce or commonly known as peanut sauce. In the current processing, most of them still use the manual mashing method, but if the capacity for production needs increases, it will drain more energy and time due to limited manpower. The purpose of this tool design is expected to help increase the efficiency of labor and time used in the peanut sauce production process. In designing this tool, it was found that the shaft consists of 2 units with a loaded diameter of 14 mm and 33 mm made of ST41. The transmission system uses 4 pulleys measuring 3 inches in number of 2 units, 10 inches and 12 inches connected to the v-belt A57 and v-belt A68, the frame uses angle iron measuring 50 x 50 mm and the motor used has a power of 0.25 HP . The results of manual mashing in this study were carried out 3 times with a capacity of 1/4 kg and the average time taken to produce the desired fineness was 16 minutes 26 seconds, while mashing using a machine with the same experimental capacity required an average time of up to The expected smoothness is for 13 minutes 06 seconds. So that this design increases 20% faster time and requires less effort because it only functions as monitoring of the tool when it is operating.Key words: manufacturing design, peanuts, pounder
Referensi
Mahdi, dkk. (2018). Rancang Bangun Mesin Penumbuk Sagu Ubi Kayu Untuk Proses Pembuatan Beras Aruk Dengan Motor Listrik 0,5 HP. Turbulen : Jurnal Teknik Mesin, Vo. 1 , No.1, 13-17.
Muhammad Subhan, dkk. (2019). Mesin Penumbuk Tepung Mocaf Dengan Sistem Rack and Gear. Manutech : Jurnal Teknologi Manufaktur, Vol. 11, No.02.
N M Salleh, dkk. (2007). Objective And Subjective Hardness Of A Test Item Used For Evaluating Food Mixing Ability. Journal of Oral Rehabilitaiton, 34(3), 174-83, doi: 10.1111/j.1365-2842.2006.01645.x.
Prabowo, Yannuar. F. “Perancangan Mesin Pencetak Tablet Jamu.†Skripsi, Program Sarjana Fakultas Teknologi Industri, Surabaya, 2009.
Y.A. Yusof, dkk. (2015). Grinding Characteristics of Asian Originated Peanuts (Arachishypogaea L.) and Specific Energy Consumption During Ultra-High Speed Grinding For Natural Peanut Butter Production. Journal of Food Engineering, 152, 1-7, doi:10.1016/j.jfoodeng.2014.11.027.